Judul: Anak Kampung Paling Fenomenal Belajar
Pada 10 Tokoh Inspiratif & Inovatif
Penulis: DR. M. Mufti Mubarok
Editor : Mutaqien
Perancang Sampul: Abi Abdillah
Penerbit : Indomedia Group
Cetakan: 1, 2012
ISBN : 978-60294190-6-1
Membaca biografi seorang tokoh sangatlah penting. Berbagai tokoh baik presiden, menteri, konglomerat, politikus, atau pengusaha mempunyai keunikan serta kelebihan tersendiri untuk ditedani.
Buku “Anak Kampung Paling Fenomenal Berguru Pada 10 Tokoh Inspiratif & inovatif” ini merupakan buah karya Dr. M. Mufti Mubarok, seorang “anak kampung” kelahiran Lamongan Jawa Timur, yang menyuguhkan perjalanan kehidupan serta rahasia kesuksesan sepuluh tokoh inspiratif dan inovatif yang tak diragukan lagi kredibilitas, kapabilitas, integritas, serta kualitasnya.
Tokoh-tokoh itu adalah Chairul Tanjung (si Anak Singkong), Dahlan Iskan (Pahlawan PLN), Surya Paloh (Penggagas Restorasi Indonesia), Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta), Abu Rizal Bakrie (Orang Terkaya se-Asia Tenggara), Jusuf Kalah (Politikus sekaligus Pebisnis Sukses), Ir. Ciputra (Pelopor Real Estate Indonesia), Prabowo Sibianto (Sang Jendral Yang Kontroversial), Hary Tanoesoedibjo (Raja Bisnis Multimedia), dan Bob Sadino (Konglomerat Yang Memilih Miskin).
Dari kesepuluh tokoh di atas, ada banyak hal-hal positif yang bisa, perlu, bahkan harus pembaca teladani. Diantara hal positif itu, yaitu sikap empati, atau kepedulian sosial yang tinggi terhadap problematika kemasyarakatan.
Kita ambil contoh, Chairul Tanjung saja misalnya. Di era krisis moneter - tahun 1997- yang melanda negeri ini, ia berempati dengan mendirikan KKI (Komite Kemenusian Indonesia) yang sangat membantu dalam penanggulangian kemiskinan saat itu (hal. 24).
Komite ini bekerja dengan cara rill, langsung turun ke lapangan. Yakni dengan mengirimkan tenaga-tenaga ahli ke kelurahan-kelurahan untuk mengumpulkan data dan seterusnya memperkirakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan kemiskinan di sana.
Bagi setiap kelurahan miskin telah disiapkan dana bantuan sebesar satu milyar. Anggaran sebesar itu dibagi menjadi tiga peruntukan. Yaitu, pertama sebagai stimulus penggerak ekonomi. Kedua, memperbaiki fasilitas umum. Dan ketiga, mencegah agar anak-anak putus sekolah (hal. 25).
Juga halnya dengan Ir. Ciputra. Sejak 35 tahun yang lalu sampai sekarang, ia telah berhasil mendirikan dan membina banyak lembaga pendidikan. Diantaranya adalah Yayasan Dr. Ir. Ciputra yang menaungi Sekolah Ciputra & Cyber Institute. Yangmana sekolahan ini merupakan sekolah Nasional Plus yang telah memiliki sertifikat IB (International Baccalaureate).
Selain itu ada juga Yayasan Citra Kasih yang melahirkan Sekolah Citra Kasih di perumahan Citra Garden Jakarta, Yayasan Tarumanagara yang melahirkan Universitas Tarumanagara, Yayasan Don Bosco yang melahirkan Sekolah Don Bosco, Yayasan Pendidikan Pembangunan Jaya, serta Yayasan Prasetya Mulya dengan Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya. Yayasan-yayasan ini didirikan oleh Ciputra tak lain, dan tak bukan hanya sebagai bentuk rasa empati dan kepeduliannya untuk mencerdaskan bangsa (hal. 169).
Tak ketinggalan juga delapan tokoh lainnya, Jusuf Kalla, Dahlan Iskan, Surya Paloh, Joko Widodo, Abu Rizal Bakrie, Prabowo Sibianto, Hary Tanoesoedibjo, dan Bob Sadino. Walaupun kesemuanya telah sukses dan menempati strata sosial yang telah mapan dan boleh dibilang “tinggi”, tetapi mereka terus menjaga komunikasi, sosialisasi, rasa simpati dan empati, dan jalinan ukhuwah dengan khalayak ramai, terlebih lagi bagi mereka yang berkekurangan.
Selain rasa empati yang tinggi, ada juga sikap memiliki visi dan misi hidup yang jelas, ambisius, pantang menyerah, berkarakter kuat, fokus dan fleksibel, rendah hati, serta sikap menghormati kawan maupun lawan yang juga bisa diteladani pembaca dari kesepuluh tokoh dalam buku ini.
Dengan bahasa yang sederhana, Mufti Mubarok menceritakan perjalananan kehidupan kesepuluh tokoh dengan begitu nyata dan menarik.
Buku ini layak dibaca oleh para politikus, pengusaha, pebisnis, motivator, dan pegiat-pegiat keorganisasian. Dengan membaca buku ini pembaca seakan dihadapkan langsung kepada kesepuluh tokoh di atas dan berguru kepada mereka. Atau dengan kata lain pembaca bisa berguru lewat buku ini. Selamat membaca!
sumber : www.okezone.com/read/2013/01/15/285/746410/berguru-lewat-buku
Comments : Ada 0 komentar untuk Berguru Lewat Buku
Posting Komentar